Minggu, 13 Maret 2011

Ruang Bertemu

Saya bermimpi. Teman-teman semua hadir. Guru-guru datang dengan senyuman puas. Di gedung tinggi menjulang nan megah. Bayangan jatuh ke ubin marmer. Saya hanya tersenyum Tidak sanggup utarakan betapa bahagia saat itu. Perjalanana yang indah. Saya tidak bohong. Walau keindahan itu terkadang kejam. memaksa diri membagi perhatian. Tetapi begitulah keluarga yang baik, Selalu menciptakan ruang bertemu imajiner utnuk bertemu dan menyapa, walaupun hanya sepotong gambar di harian surat kabar. Lagi-lagi saya tersenyum. begitu banyak yang hadir. Saya ingin menciumi semua tangan guru-guru. Dan mengucapkan terimakasih. Dan saya tahu ini bukan akhir, justeru inilah kali pertama jemari yang lelah memulai menekan tobol mesin tik kehidupan. Suaranya yang nyaring, dengan angka, huruf dan tanda baca yang tercetak kemudian sesaat jemari bekerja. Saya tidak sanggup bicara. Dan saya itu ini belumlah cukup. Masih jauh dari harapan. Tapi"Jiwa" tidak lagi tertahankan. "Inilah yang bisa saya buat saat ini..." begitu saya berujar kemudian menutup mata karena bahagia.........(1 Oktober 2010)

Maju Saja

angan lihat ke belakang. Bukan karena di belakang saya hanya ada dinding dari gips. Tapi ya benar jangan lihat ke belakang. Akan ada banyak jejak yang terbuang. entah mengarah kemana? banyak tujuan tercapai, tetapi yang lainnya sibuk berputar, tersesat, atau malah, mundur kembali ke garis awal tempat langkah pertama dimulai. Jika ribuan langkah terbuang dan bertumpuk pada rentang jarak yang sama. Di mana kita bisa memilih mana langkah yang mengarah ke mana? membuat bingung. Seperti masa lalu, kita tidak bisa mengugatnya. Begitu juga masa depan. Tapi ini bukan masalah gugat menggugat. Melainkan bagaimana persiapan itu bisa menjadi matang. Dan perjalanan selanjutnya tidak serumit carut marut jejak kaki yang saling bertindihan di tanah yang kering. Masa depan selalu berupa hamparan rumput hijau. Menggoda banyak penggembala membawa dombanya merumput di sana. Dan langit biru akan memayungi sepanjang hari hingga malam datang dan menyiapkan dongeng sebelum tidur yang sempurna yaitu sebuah keluarga. (26 September 2010)