Apa yang kita ketahui tentang pagi. Pagi merupakan sistem waktu setelah malam dan sebelum siang. Ditandai dengan matahari yang belum bersinar terik. Udara masih dingin, karena embun-embun masih mendiami pucuk-pucuk pohon sebelum terbang kembali ke peraduannya abadi di langit. Selalu mempesona, karena badan masih sedemikian kuat tanpa letih setelah beristirahat selama delapan jam. Yang paling menkajubkan adalah, setiap pagi segudang agenda merealisasi harapan hadir. Tidak hanya tertulis di lipatan-lipatan buku catatan. melainkan hadir bersama nafas dan pikiran negatif luruh bersama kantuk yang hilang. Tidak ada yang sesegar air dipagi hari. Meluncur perlahan membersihkan keringat semalaman tadi. Memberikan kekuatan setara doa.
Saat pintu kontrakan dibuka. Satu eksemplar koran sudah menunggu di selasar. Pagi hari selalu menyediakan berita. Setelah mendapati posisi nyaman di bangku kulit warna merah, saya mulai membaca. Pagi yang indah. Sayang, tidak ada pisang goreng dan teh hangat.
Melewati jalan yang menananjak hampir 45 derajat, sepeda motor melaju perlahan dengan suara geraman yang menyedihkan. Setalah mendapat jalanan yang datar, geraman tersbut menghilang. hanya sesekali suara berdenyit ketika shockbreaker bekerja mengurangi hentakan akibat ban terantuk batu. "Permisi mbah..." Saya menyapa seorang nenek yang setiap pagi sudah berada di depan rumahnya tidak jauh dari kontrakan. "Kerja le...." ujarnya sembari menyapu. Percakapan pertama kali dan selalu yang pertama saat badan melepaskan diri dari kenkmatan absurd kamar kontrakan.
Begitulah pagi menyediakan segala macam perbincangan. Dan sepeda motor terus melaju menuju taman lingkaran, kemudian jalan menurun, belok kiri dan bergabung bersama ratusan pengendara yang mencintai pagi.
Dan pagi menurut saya adalah harapan...sepenggal waktu yang sangat penting sebelum akhirnya kehidupan benar -nbenar menguji kekuatan kita..........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar