Besok...sahabat saya akan mengakhir masa sendirinya. Dengan keyakinan hati, tanpa interpensi, dan saya yakin tidak ada kaitannya dengan pencapaian materi. Kemudian dalam dunia khayal...atau mungkin kembali ke masa lalu. Atau saat di warung Bang Maung...dengan meja dan bangku panjangnya. Sambil menyantap mie ayam bakso +nasi..menu andalan saat kuliah. Beragam masalaah ia ceritakan. Ya. Masalah keluarga. Ah ingat saat itu, tidak terhitung beberapa tetes air mata jatuh, dan sementara saya hanya diam. Sesekali menyeruput mie ayam yang tidak kepalang panjangnya. Bukan berarti dari banyaknya masalah kami menjadi begitu dekat. Melainkan karena kami menempati ruang yang sama. Ruang warna biru di Gedung G 204. Tempat yang tepat untuk melarikan diri dari masalah perkuliahan. Kamipun belajar fotografi bersama. Banyak agenda yang telah terlaksana. banyak kenangan yang tercipta dalam suka.
Begitulah kami. Tidak ada kata yang tepat untk menggambarkan betapa kami dekat. Tiba-tiba saja kami dibaiat menjadi sebuah keluarga saat kami semua berteria "Motret Mesti berani....". Beberapa masih setia menjalani karunia tersebut. kami seringkali berkumpul. walau sudah bertahun lamanya kami keluar dari ruangan tersebut. Sekedar meregenarasi, tetapi tidak akan pernah membunuh kenangannya. Dan kamu adalah sejarah bagi saya....kamu tahu apa yang terjadi pada diri saya selama ini. Juga sahabat kita lainnya........
Walau kini formasi di lapangan lepas landas gantole telah berubah......yakinkah bahwa benang merah yang telah kita buat dengan susah dan bertahun lamanya tetap terlihat dengan jelas.
Seandainya saja ia ada didepan saya. Saya ingin sekali berpesan. Baik-baiklah kamu dalam perjalananmu nanti. Karena kamu tidak lagi bersama kami.
Tentang keluarga bahagia. Belajarlah dari alam. Saling menghargai. Jangan berharap melebihi apa yang kehidupan dapat berikan. Semua pasangan, saat berjanji, maka Tuhan akan berikan sepetak lahan kering. Yang akan subur oleh keringat dan airmata bahagia mu. Kemudian akan tumbuh rumput dan bunga beranekaragam. Itu, jika kamu menjaganya dengan setulus hati.
Ingat sahabat....Kita hidup tidak untuk selamanya. jadi biarkanlah mengalir saja. Pencapaian-pencapaian yang bersifat fisik, terbukti sering menjebak manusia dalam ketakutan. ketakuan akan mati. Ketakutan akan berpisah dengan dunia yang hanya sementara ini.
Kini kamu tidak akan berpura-pura lagi sebagai ibu yang mengandung anak...seperti malam pentas seni ketika pelantikan anggota baru. yang sempat membuat semua yang melihat tidak habis pikir. Dan kini kamu akan menjadi ibu yang seutuhnya buat kehidupan, seperti ibu-ibu lainnya yang telah memulai lebih dulu.
Dan saya yakin, kamu akan menjadi pasangan dan ibu yang dikehendaki Tuhan.........amien.....
saya masih di kolom koran seperti sediakala..........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar