Jumat, 07 Mei 2010

Lingkaran


Semua berserakan. Saling menindih. Saling menendang. Catatan berisi rencana berterbangan. Sebagian hurufnya mengabur. Tintanya luntur oleh hujan. Sejak sore dan kini malam. Hanya memikirkan rumah warna biru. tempat ditanam mawar di halamannya. Hanya batang hijau beserta durinya yang kini tinggal. Kembang warna-warninya jatuh lunglai tak kuasa menunggu.

Semuanya berserakan. Akal sehat yang tersisa kini hanya tinggal kenangan. Hanya pikiran-pikiran yang tidak berguna yang tersisa. Seperti menumpahkan cat warna-warni ke dalam ember berisi air. JAdinya hanya abu-abu. Suadah lama bingkai di ruang tamu diam tidak berpenghuni. Hanya sesekali ngengat hinggap menunggu lampu dinyalakan pada malam hari.

Mari bersulang sahabat. tuangkan teko berisi mimpi dan kenyataan. Seperti minyak dan air. Teguk, dan sesapi rasanya. Walau hambar, begitulah hidup. Bukan amasalah rasa, melainkan perjuangannya.

Kini kita saling berhadapan. Tanganmupun kugenggam tidak lagi dilepaskan. Biar diam yang berjani. Bahwa pertemuan nanti akan menutup semua episode akhir dari sebuah lingkaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar