Jumat, 07 Mei 2010
Musim
Malam kau menjadi saksi perbincangan tadi. Angin tidak membawa ku serta menggenapkan rencanannya. Aku hanya bagian kecil, atau mungkin tidak ada nilainya. Hanya diberi sejengkal tanah kosong untuk ditapaki diam, dan melihat angin pergi sambangi tempat-tempat asing. entah pertanda apa ini. Sudah lupakah janjinya, untuk tetap bersama. Sedih dan suka. Dan kebun kini menjadi coklat tidak berpenghuni. Rumput hitam melambai perlahan. Jejak angin masih tersisa. Lalu mulai kupungut satu biji, seprtinya bunga matahari. Lalu kulempar ke arah angin untuk mengusir kecewa. Biji terbang kembali ke tanah, lalu hujan turun. Perlahan dia tumbuh, dan berkembang. Kecewa akhirnya menjadi indah. Biar angin pergi, tapi kenangannya menumbuhkan bunga. (20 Maret 2010)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
akhirnya di buat blognya..
BalasHapusko baru liat yaa??
Ini mere-fresh blog yang lama yang duniatertjinta.....hihihihi gw lupa alamt e-mailnya beserta pasword...blog baru semanagt menulis baru......
BalasHapus